Halaman
Minggu, 03 Oktober 2010
DUIT (Do'a, Usaha, Iman dan Taqwa)
Siang itu, tanggal 29 September 2010 sekitar pukul 14.30 an WIB, saya dalam perjalanan pulang naik sepeda motor habis kuliah (setiap selasa dan rabu) dari Semarang. Pada jam tersebut saya sudah sampai "Cebak", yang termasuk wilayah kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal. Alhamdulillah hari itu tidak hujan, biasanya sih kalau sore pasti air tercurah dari langit alias hujan. Kupacu motorku, sembari berharap supaya selamat tiba di rumah demi ketemu dengan anak tersayang, dan mantan pacar alias istri tentunya...hehe...
Nah, pada waktu sampai di "Cebak" itulah, mata saya tertambat dengan tulisan yang ada di bak belakang truk yang sedang melaju di hadapanku. Saya rasa, itu tulisan (yang ada di bak belakang) lain dengan yang lain deh...Biasanya, sih, tulisan yang muncul di bak belakang truk itu kan, kebanyakan saru-saru ya alias tidak senonoh.
"Kutunggu jandamu"...
"Wedi karo bojo, kawin maning bae"...
"Pergi subuh pulang subuh"...
dan lain-lain tulisannya. Masih buanyak sekali. Bahkan ada lagi yang bergambar wanita setengah telanjang...hmmm...Naudzubillah...
Mungkin itu identik dengan kehidupan pemilik atau supir truk itu sendiri kali ya...habis, kerja di jalanan gitu, kan godaannya bejibun banyaknya. Hidup di jalanan, kadang makan, mandi sampai tidur pun di jalanan. Kasihan ya, para truck driver itu...Andai mereka sadar dan cinta keluarga...
O,ya kembali lagi dengan kisah saya diatas. Mungkin ada yang pengin tahu kali ya, tulisan apa yang terbaca oleh saya di bak truk tersebut. Ya, benar, sesuai dengan judul artikel diatas. Tulisannya yaitu ...
"DUIT (Do'a Usaha Iman dan Taqwa), elingo siro bakal sirno"
Kalau diterjemahkan, "Duit (Doa, Usaha, Iman dan Taqwa), ingatlah kamu bakal tiada". Sungguh, kalimat tersebut mengusik pikiran saya. "Ini lain daripada yang lain", batin saya. Mungkin pemilik dan supir truk tsb orang yang gemar ingat sama Tuhan, dan menjadikan bak belakang truknya sebagai media untuk mengajak kebaikan. Subhanallah. Mengajak orang berpikiran baik dan positif saja sudah amal apalagi kalimat tsb bisa menginspirasi banyak orang, kan luar biasa. Saya kepikiran terus tuh, kalimat itu, bahkan sampai pulang kerumah hingga saat ini. Gak tau kenapa...
Saya sampai membayangkan, kalau truk itu berjalan setiap hari tiada henti, kecuali waktunya istirahat tentunya, betapa banyak orang, laki-laki maupun perempuan, di jalan-jalan, di tempat-tempat yang dilewati truk tsb, siang maupun malam, pasti akan sengaja maupun tidak sengaja membaca tulisan tsb. Berapa puluh, ratus bahkan ribu orang tiap hari akan "menikmati" tulisan tsb, luar biasa bukan...? Harapan saya, semoga perasaan mereka yang membaca tulisan tsb sama dengan saya bahkan lebih tergugah lagi, bisa diingatkan sama Tuhan. Amiiin...Ya Robbal Alamiin. Inilah MLM yang sebenarnya, menebar pahala bukannya menebar dan melipatgandakan kesengsaraan.
Nah, jika anda supir truk atau bahkan si pemilik truk, silahkan tulisi dan hiasi bak belakang truk anda dengan kalimat, gambar dan hiasan yang sopan dan baik. Syukur-syukur yang mengajak kepada kebaikan. Sukakah anda jika orang menjadi berubah baik apalagi ingat sama Tuhan lewat media yang anda buat di bak truk anda? Bukankah amal jariyah yang tiada putusnya itu adalah ilmu manfaat, termasuk tulisan di bak belakang truk yang saya baca diatas, akan menjadi amal anda yang tiada putus-putusnya, Insya ALLAH ! Jangan yang terjadi sebaliknya !
Sudah terlalu banyak media-media, baik TV, koran, majalah, film, CD, gambar, cerita-cerita, komik lewat internet dll terlalu mengumbar hal-hal "begituan", masak mau ditambahin lewat media bak truk segala, jangan ahhh....Terkepung oleh "nafsu setan" seperti itu, bisa-bisa gak tahan. Maka harap maklum negeri ini yang mayoritas muslim, tapi masih morat-marit amburadul gak karuan. Muslim mayoritas tapi kemiskinan menggilas, kebodohan semakin tuntas, pergaulan remaja semakin bebas, akhlak dan nilai moral pun diterabas. Sehingga jangan heran, Jalan Terakhir untuk PENYELESAIAN FINAL lah yang turun tangan. Ya, NATURAL DISASTERS !!! Mulai dari Merapi yang tak pernah ingkar janji, Gempa Yogya kembali, Pasukan Tsunami yang gagah berani hingga banjir bandang sekelas banjir Nabi Nuh AS gara-gara Huma Diatas Bukit yang Menghilang (lho..kok jadi inget lagunya GOD BLES, hehe....)
"Tidakkah kita semua mau mengambil pelajaran ?"
Memang benar, dakwah mengajak kepada kebaikan bisa lewat media apapun, kapan pun dan dimanapun.
Semoga bermanfaat. Salam, Alief...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar