Rabu, 13 Oktober 2010

Ayo bentuk Gapoktan di desa kita...(Seri 1)

PENDAHULUAN

Berawal dari keinginan supaya masyarakat petani di Desa Tlogopayung, kec. Plantungan, Kendal bisa mandiri dan berdaya, maka sekelompok manusia yang ndak usah lah disebut namanya, beringsut untuk membentuk Gabungan Kelompok Tani.  Salah satu syarat terbentuknya gapoktan ini yaitu ya harus ada dulu Kelompok Taninya lah...Kebetulan di desa kami sudah terbentuk secara resmi 3 kelompok tani, yaitu Mekar Sari 1, Mekar Sari 2 dan Mekar Sari 3.

Sebelum berdirinya, kami berembug dulu dengan Kepala Desa, Ketua Kelompok Tani, PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) yang ditugaskan di Desa Tlogopayung dan beberapa tokoh masyarakat yang peduli pertanian. Pertemuan secara informal dulu membahas langkah-langkah ke depan.  Apa-apa yang perlu dipersiapkan dll.  Kami juga menghubungi pihak pemerintah kecamatan, menurutku ini juga penting karena banyak juga lho program-program pemerintah yang ditujukan untuk membantu petani, seperti PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan), Sarjana Membangun Desa (Peternakan), SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu), Perguliran sapi/domba, Pelatihan-pelatihan, Bantuan bibit kehutanan, Kebun Bibit Desa dll masih banyak lagi. Meski begitu, ada dan tidaknya/sedikit dan banyaknya peran pemerintah tidaklah menjadi pokok/utama dalam pengelolaan setiap kegiatan, yang terpenting adalah kemauan dan niat pengurus untuk benar-benar memajukan para petani di desa.  Inilah sebenarnya "RUH" menuju gapokta yang sukses, mandiri dan berkembang.

TEORI...


Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan organisasi petani
diperdesaan yang dibentuk secara musyawarah dan mufakat untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Gapoktan dibentuk atas
dasar: (1) kepentingan yang sama diantara para anggotanya; (2) berada
pada kawasan usahatani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara
para anggotanya; (3) Mempunyai kader pengelola yang berdedikasi untuk
menggerakkan para petani; (4) memilki kader atau pemimpin diterima oleh
petani lainnya; (5) Mempunyai kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya
oleh sebagian besar anggotanya, dan (6) adanya dorongan atau motivasi
dari tokoh masyarakat setempat.
Untuk membangun Gapoktan yang ideal sesuai dengan tuntutan organisasi
masa depan, diperlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas
melalui pembinaan yang berkelanjutan. Proses penumbuhan dan
pengembangan gapoktan yang kuat dan mandiri diharapkan secara
langsung dapat menyelesaikan permasalahan petani dalam pembiayaan,
dan pemasaran. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
273/Kpts/OT.160/4/2007 tentang Pedoman pembinaan kelembagaan petani,
pembinaan kelompok tani diarahkan pada penerapan sistem agribisnis,
peningkatan peranan, peran serta petani dan anggota masyarakat
perdesaan. Dalam rangka mengukur kapasitas dan aspek tata kelola
organisasi menggunakan ukuran sebagai berikut:
2.1. Aturan yang dimilki.
Sejalan dengan strategi pembinaan Gapoktan PUAP untuk
ditumbuhkan menjadi LKM-A, maka diperlukan aturan tertulis yang
disepakati dan mengikat seluruh anggota dengan Gapoktan sebagai
organisasi.
Aturan yang harus dimiliki oleh gapoktan adalah Anggaran Dasar
(AD) yang merupakan aturan dasar dari sebuah lembaga gapoktan
yang disusun oleh petani pemilik gapoktan dalam menentukan arah
dan kebijakan agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Sedangkan Anggaran Rumah Tangga (ART) merupakan penjabaran
dari anggaran dasar yang memuat aspek: hak dan kewajiban
anggota, pengurus dan pengelola; kegiatan usaha, modal dan
simpanan anggota, pembinaan dan pengawasan dan lain-lain.

Contoh Anggaran Dasar  Gapoktan dapat dilihat DILIHAT DISINI

dan Anggaran Rumah Tangga dapat DILIHAT DISINI
2.2. Pengelola LKM-A (Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis)
Pengelola dan pengurus dalam suatu organisasi lembaga keuangan
yang sehat sebaiknya terpisah. Secara umum pengurus mempunyai
tugas dan fungsi merumuskan kebijakan organisasi, pengawasan,
melaporkan perkembangan dan kemajuan organisasi kepada anggota
atau pemegang saham.

secara lengkap mengenai organisasi gapoktan hingga manajemen pengelolaan LKM-A DAPAT DILIHAT DISINI.



Untuk selanjtnya saya akan memaparkan pengalaman praktis saya dan teman-teman dalam membentuk Gapoktan Roda Sejahtera di SERI 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar